Anggaplah umur dan jodoh sedang bermain kucing-kucingan. Menurutmu,
mana yang menjadi kucing? Umur atau jodoh? Jodoh yang mengejar umur,
atau umur yang mengejar jodoh? Atau mereka harus suit terlebih dahulu
agar kita tahu, yang kalah, itu yang menjadi kucingnya.
Anggaplah keinginan dan kebutuhan sedang melakukan permainan gulat.
Siapa yang harus menang? Keinginan, yang bisa membebaskan ego
sebebas-bebasnya? Ataukah kebutuhan, yang membuat ego berpuasa dari
puas namun menumbuhkembangkan rasa bijak?
Anggaplah kita diberi kebebasan di dalam sebuah pusat perbelanjaan dengan
dibekali uang seratus ribu rupiah. Yang mana yang harus dipilih: satu kemeja
cantik atau beras, minyak, sabun, dan mie instan? Atau adakah pilihan ketiga,
menabung, misalnya, atau disedekahkan? Lalu apa yang membuat
munculnya prioritas? Kebutuhankah? atau Keinginan?
Anggaplah ini antara kamu, saya, dan dia. Tidak usahlah ada prosesi
pemilihan, karena kamu bukan calon bupati atau walikota yang baligho-
balighonya mencemarkan pemandangan di jalan. Yang benar itu, pasti akan
memperlihatkan dirinya sendiri. Tidak usah dipertunjukkan karena ini bukan
wayang golek di perkampungan. Tidak usah dibuktikan, karena ini bukan
kasus suap bapak-bapak berperut buncit yang sering muncul ada di tivi-tivi. Yang benar
itu, pasti akan memperlihatkan dirinya sendiri, karena ia memang sudah
terbawa bersama kita tanpa harus dicari-cari.
kok suka ya :d
BalasHapusIni ceritanya mau latihan akting ya, Bos? *soalnya nganggep terus ni* :P
BalasHapusterima kasih sudah memberikan commentnya mba linda
BalasHapushussss bukan mau akting tapi sekedar berandai2 haha, lagian kalau berandai2 atau terlalu beranggapan yg nga realistis takutnya malah nga bersukur atau malah menyesali keputusan yg sudah dipilih bener nga yesha...:D, btw kemarin sudah diwisuda ya, selamat ya kalau memang sudah.
BalasHapusHikz..belum kak..
BalasHapusMasih harus nambah 1 semester..
Mohon do'anya ya semoga lancar..
Ini aja alhamdulillah baru dapet dana bantuan observasi ke situs risetnya..
Semoga berkah..^^
aamiin, semoga berkah hasil risetnya ya, yang penting mah harus tetep semangat...
BalasHapusSippo2x..
BalasHapusHaturnuhun nyak!
Yosh..untuk Indonesia & akhirat kelak..
aamiin..^^
iya klo sudah jodoh nggak kemana kok.. :D
BalasHapushadis arbain ke berapa ini?
ini cocok banget kalo diposting di komunitas kunci. mereka punya kumpulan tulisah "what if"
BalasHapusMakanya aku suka hihihi
nga hapal hadist yg ke berapa ini teh hehe, yup kalau bicara masalah jodoh mah pasti ngak bakalan ketuker kemana-mana, apalagi harus sampai nyasar, soalnya sudah digariskan dan sudah ditetapkan, cuman yg jadi permasalahannya jodoh itu kan ada ditangan tuhan, kalau kita nga berusaha menjemputnya, selamanya jodoh itu akan ada di tangan tuhan. (kata pa mario teguh loh)
BalasHapuswaahhh komunitas kunci, baru denger saya mba, minta link komunitasnya dong mba atau boleh di share kah tulisan "what if"-nya jadi kepengen ngebaca juga....:D
BalasHapusbuku tentang what if udah banyak dibikin sama mereka. Mereka bikin "anonimous writer club". Nah club ini menghasilkan buku setiap angkatan. Pokoknya out of the box deh.. menyenangkan.. kalo mau nulis bareng harus follow : @klubanonim sama tumblr : http://anonymouswritersclub.tumblr.com/
BalasHapusSelamat membaca.. kalo dapat sesuatu, share lagi ya ^^8
Websitenya: kunci.or.id
Thanks infonya mba linda, ternyata ada juga ya forum tentang anonim writers club,... keren2 isinya b^^, tapi sayang sy nga punya akun twitter jadi nga bisa ikutan jadi followersnya hehe.
BalasHapustwitternya juga gak terlalu update kok.. heuheu.. orang kajian budaya emang begitu #lho? Hihihi.. Buka aja websitenya..
BalasHapusnumpang menyimak
BalasHapus*menyimak..
BalasHapusHm.. Tulisan ini nampak berasal dari fatwa hati.. :D
Jd judul yang pas apakah? @,@??
masih agak bingung c sama kata2nya. mungkin karena sayanya yg rada lemot. hehe...
BalasHapustp jd inget kata2 bijak (entah hadits atau bukan), yg kurang lebihnya begini; jika menemui suatu urusan yang mesti dikerjakan, coba ukur oleh nafsu, jika hal itu lebih tidak disukai oleh nafsu, maka itulah yang benar dan semestinya dikerjakan.
eh, komen saya nggak nyambung yak? klo gt maaf udah nyampah. ^_^